Minggu, 05 Juni 2016

KONSEP BANDUNG SMART CITY


A.  Pengertian Smart City dan Bandung Smart City
1.  Smart City

Smart City merupakan suatu konsep pengembangan dan pengelolaan kota dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Konsep Smart City ini dimaksudkan untuk mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi dari pemanfaatan Teknologi Informasi (TI). Dengan kata lain Smart City adalah sebuah konsep kota cerdas atau pintar yang membantu masyarakat kota  mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat guna kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan aktivitas secara real time. 

2.  Bandung Smart City
Bandung Smart City adalah sebuah konsep kota yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang hingga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Segala permasalahan kota mulai dari kemacetan, penumpukan sampah, jalan rusak, keadaan kontur tanah suatu daerah, dan lainnya dapat secara real time diketahui dan dicari solusi terbaiknya dengan cepat. Konsep ini pertama kali diterapkan di “Kota Kembang” yang dipimpin oleh Ridwan Kamil Sebagai Walikota Bandung.
B.  Mewujudkan Bandung Smart City
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung untuk mewujudkan Bandung Smart City sementara dalam tahap proses. Proses untuk membangun Bandung sebagai Smart City membutuhkan waktu lima tahun ke depan. Saat ini pemerintah kota sedang melakukan kajian untuk mempersiapkan Smart City.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu membangun enam unsur dimensi dari Smart City yaitu:
1.  Ekonomi Pintar (Smart Economi)
Smart Economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.

2. Lingkungan Pintar (Smart Environment)
Smart mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui penguatan system perencanaan infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan system transportasi, pengembangan perumahan dan permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur.

3. Mobilitas Pintar (Smart Mobility)
Lingkungan pintar berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan public. Menurut undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan lingkungan yang pintar.

4. Masyarakat Pintar (Smart People)
Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya.

5. Kehidupan Pintar (Smart Living)
Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.

6. Pemerintah Pintar (Smart Governance)
Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”.
Keenam unsur tersebut merupakan suatu cara untuk mewujudkan Bandung sebagai kota yang berbasis Smart City. Selain dari keenam unsur tersebut yang menjadi prioritas untuk membangun Bandung Smart City yaitu penyesuaian penerapan IT di Kota Bandung. Karena Smart City yang akan diterapkan di Kota Bandung menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi masa kini untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat Kota Bandung.
C.  Penerapan Konsep Smart City di Kota Bandung
1.   Telah Terdapat 5000 Wifi Disetiap Ruang Public. Pengadaan Layanan Akses Internet Di Ruang Terbuka Publik.
Ruang terbuka publik di Bandung semakin banyak sesuai dengan proker walikota Bandung. Fasilitas internet gratis di ruang terbuka publik akan menarik minat masyarakat kota untuk berkunjung ke tempat tersebut. Salah satu ruang terbuka publik tersebut adalah hadirnya taman di setiap sudut kota.
Dengan demikian, fungsi taman sebagai ruang publik pun akan kembali dengan sendirinya. Fasilitas serupa juga dibangun di tempat-tempat ibadah, seperti masjid, gereja dan lainnya. Cara seperti ini akan memudahkan masyarakat dalam mengakses internet meski sedang beribadah. Selain akses penyediaan akses internet di ruang publik,
2.    Aplikasi Panic Button 
Cara kerja panic button ini, setelah diunduh dan di install di smartphone, pengguna perlu terlebih dahulu mengisi data pribadi yang akurat disertakan dengan nomor telepon orang terdekat yang bisa dihubungi. Dimana pengguna akan teregister dengan nomor handphone dan dapat melaporkan apapun. Misalnya ada begal, dia tinggal pencet tombol, lalu nanti pesan itu sampai di command center.
Setelah data dan aplikasi terpasang, pemohon bantuan harus memencet 3 kali tombol panik di layar smartphone. Pemohon bantuan akan langsung terlacak di Bandung Command Centre. Lalu polisi di command center akan segera mengirimkan petugas ke lokasi. Kurang dari 3 menit, petugas akan langsung datang.
Selain memencet tombol ‘SOS’ sebanyak 3 kali dari layar ponsel, ke depan PT Telkom Indonesia juga menyediakan tombol khusus yang berfungsi sama. Tombol tersebut cukup dipasang di lubang audio. Tombol tambahan ini rencananya bakal dilempar ke pasaran dengan harga jual sekitar Rp 50.000. Panic button ini kerjasama dengan kepolisian, lebih fokus kepada keamanan. Sebelumnya data handphone diregistrasi terlebih dahulu. 

3.   Kartu Bandung Pass atau Smart Card. Untuk meningkatkan pelayanan kepada warga, pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan Bandung Pass atau Smart Card. Kartu multifungsi tersebut di antaranya bisa digunakan warga dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup lainnya.

Sistem diciptakan untuk mempercepat proses pelayanan Pemkot Bandung kepada masyarakat. Kartu ini sangat multifungsi karena bisa digunakan untuk semua kebutuhan warga seperti pendidikan dan kesehatan. Salah satunya bisa digunakan masyarakat untuk membayar tarif trasportasi seperti angkot, bus, dan lainnya. Smart Card didukung oleh lima bank lainnya, yakni Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Mega, Bank BCA, dan Bank BRI. Tahap awal peluncuran Bandung Smart Card ini adalah pengganti alat beberapa jenis pembayaran.

Salah seorang warga saat menunjukan Bandung Smart Card. Kartu tersebut diluncurkan sebagai upaya Pemkot Bandung mengurangi aktivitas transaksi tunai di masyarakat.

Bandung Smart Card merupakan salah satu dukungan kepada Kota Bandung untuk bisa menjadi kota pintar (smart city). Bandung Smart Card baru bisa melayani pembayaran pada electronic gate Trans Metro Bandung, mesin parkir elektronik, vending machine, dan pembayaran di Alfamart.

4.    Sistem penilaian camat secara online, Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung memulai inisiatif open government yang dapat diisi sendiri oleh warga kota.

5.    Sistem pelaporan masalah warga melalui SMS dan aplikasi mobile LAPOR, yang difasilitasi oleh UKP4 (unit kerja di bawah Presiden RI).

6.    Sistem pengelolaan dana bantuan sosial (bansos) online yang lebih transparan; siapa saja yang mengajukan, siapa saja penerimanya, dan untuk apa dana digunakan.

7.   Aplikasi banjir yang dapat memberikan informasi secara realtime, sehingga petugas di lapangan dapat bekerja tanpa harus menunggu laporan dari masyarakat. Aplikasi banjir ini terintegrasi dengan laporan cuaca. Debit air hujan dapat diukur di suatu titik. Tinggal dipantau kalau sensor salurannya merah, berarti ada yang tersumbat.
8.   Pelayanan public lewat jaringan sosial media seperti twitter
9.   Setiap dinas memiliki data digital
10.    Smart goverment dengan mengupgread sistem di pemerintahan dari paper ke paperless dengan sistem informasi yang user friendly
11.    Bandung akan punya kota pintar yang akan dinamai Bandung Technopolis seluas 400 hektar. Kota pintar di Gede Bage itu nantinya akan menjadi prototype penerapan smart city di Indonesia
Semua aplikasi tersebut dapat terus dipantau melalui ruangan Command Center yang tengah disiapkan oleh Pemkot Bandung. Di ruangan tersebut, akan siaga tim stakeholderterkait.

D.  Bandung Command Center,  Langkah Menuju Smart City

 Bandung Command Center yang saat ini dimiliki oleh kota Bandung juga merupakan kolaborasi dari berbagai pihak. Bandung Command Center merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah kota Bandung dengan IBM dan Lembaga Afiliasi Penelitian Industri (LAPI) ITB.
Saat ini, Bandung Command Center berfungsi sebagai pusat terkumpulnya data-data terkait dengan kebutuhan Bandung Smart City. Mulai dari SKPD, data dari masyarakat, sampai data dari internal ke luar, akan dipusatkan di sini. Aplikasi Panic Button Bandung juga terhubung langsung dengan Bandung Command Center.
Sebagai salah satu penunjang misi menuju kota pintar (smart city) Pusat kendali Bandung Command Centre menjadi unsur utama. Di instalasi canggih ini, terdapat dua software dan aplikasi unggulan yakni Media Social Mapping dan Panic Button.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjelaskan, Media Social Mapping merupakan software canggih yang dihibahkan oleh pemerintah Norwegia sebagai uji coba. Piranti lunak ini mampu menangkap segala macam percakapan warga di media sosial facebook dan twitter yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik ataupun keluhan-keluhan warga terkait dengan infrastruktur.
 Mesin ini bisa mengatract percakapan warga. Dihitung per wilayah per isu masalah. Jika menklik isu macet akan muncul isu macet di kecamatan mana saja. Setelah keluhan-keluhan warga terpetakan sesuai wilayah, Ridwan Kamil bisa langsung mengambil keputusan. Pengalokasian bantuan sumber daya tidak dipukul rata, tapi dijabarkan oleh mapping tadi sesuai pemetaan masalah. Pemkot Bandung mengolah data dan mengambil keputusan manajemen yang akurat. Tanpa Social Media Mapping ini kita hanya mengira-ngira atau menunggu warga complain.
E.  Tujuan Penerapan Konsep Smart City di Kota Bandung
    Tujuan penerapan Bandung Smart City ini adalah sebagai solusi dari berbagai permasalahan kemacetan, fasilitas umum yang rusak, penumpukan sampah, mengetahui kondisi tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan mendirikan bangunan. Dalam pertemuan acara Indosat ICT Conference 2.0 "smart ICT for Your Business Succes" yang dihadiri oleh Walikota Bandung di Hotel ritz Carlton Pacific Place Jakarta. Ridwan Kamil menjelaskan penerapan sistem Smart City bertujuan agar masyarakat bisa saling terhubung, sedangkan dalam pemerintah memiliki kemampuan untuk  IT.
    Sejumlah Langkah dilakukan oleh Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung, untuk mewujudkan Smart City telah berjalan baik, yang bertujuan untuk meramaikan tempat publik seperti taman dan tempat ibadah. Penerapan system Smart City di kota Bandung sudah sewajarnya dilaksanakan, agar Kota Bandung bisa menjadi kota yang dikenal di ASEAN bahkan Internasional sebagai kota berlabel Smart city dan bisa menjadi langkah awal bahwa indonesia akan menjadi negara maju.

    Untuk menjadikan Bandung sebagai kota berlabel Smart city ini memang perlu membutuhkan waktu dan biaya dalam pengembangannya. oleh karena itu, pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk yang telah melakukan penandatanganan kerjasama  antara Walikota Bandung, general Manager telkom wilayah Jabar, Binuru, dan Direktur IT solution Startegic Portopolio Telkom, Indra Utoyo.

F.  Manfaat Smart City
·         Smart City membuat kota lebih efisien dan layak huni
·         Dengan digulirkannya Smart City, maka diharapkan Kota Bandung bisa memiliki daya saing tinggi. Sehingga secara otomatis, para investor akan berdatangan untuk menanamkan modalnya di Kota Bandung.
·         Konsep smart city membuat layanan e-government dapat lebih cepat implikasinya kepada masyarakat. Dengan begitu bisa meningkatkan produktivitas daerah atau daya saing ekonomi
·         Smart city meningkatkan pelayanan kesehatan dan kesejahteran masyarakat
·         Masyarakat bisa saling terhubung sedangkan dalam pemerintah memiliki kemampuan untuk  IT
·         Semua perizinan akan dengan cepat dilayani seperti pajak, pendidikan dan kesehatan

G.  Kelebihan dan Kekurangan Bandung Smart City
Penerapan konsep Bandung Smart City ini memiliki kelebihan yaitu, diantaranya adalah segala permasalahan kota mulai dari kemacetan, penumpukan sampah, jalan rusak, keadaan kontur tanah suatu daerah, dan lainnya dapat secara real time diketahui dan dicari solusi terbaiknya dengan cepat,  masyarakatnya bisa saling terhubung, serta pemerintah dapat memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur kehidupan warganya dengan bantuan Informasi dan Teknologi.
Bandung yang sejak awal memiliki potensi perekonomian di bidang jasa dan merupakan pusat bakat  dibidang kreatif serta IT (informasi Teknologi) diharapkan (dengan keberadaan Sistem Smart City ) dapat mempunyai kawasan internet yang stabil di pemerintah kota, sambungan internet yang murah di kawasan strategis, serta meningkatnya komunikasi paperless.

Namun penerapan konsep Bandung Smart City juga memiliki beberapa kekurangan yang diharapkan nantinya dapat diatasi agar pengembangan konsep Bandung Smart City dapat berjalan dengan optimal, kekurangan tersebut diantaranya yaitu seperti pada aplikasi mobile Panic Button dalam pelaksanaannya belum ada yang benar-benar nyata, kebanyakan hanya ingin mecoba-coba saja, dan petugas yang merespons panggilan pannic button ini juga tidak beroperasi 24 jam.

Berdasarkan hasil penelitian manajemen untuk taman, mayoritas taman di Kota Bandung memiliki konsep yang baik tetapi belum dirawat dan dikelola secara sustainable alias berkelanjutan. Saat ini pembenahan infrastruktur Kota Bandung masih belum dikelola secara maksimal. Oleh karena itu perlu penanganan lebih lanjut dalam pelaksanaannya.


H.  Kesimpulan dan Pendapat Saya Mengenai Konsep Bandung Smart City
Dengan menerapkan konsep Bandung Smart City, pemerintah kota dapat mengawasi jalannya pekerjaan dan program pemerintah dengan mudah, karena semua saling terhubung. Diharapkan pula dapat meminimalisiasi keterlambatan informasi serta dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi suatu program pemerintah.

Karena konsep Bandung Smart City merupakan sebuah konsep kota yang memiliki koneksi terintegrasi dalam berbagai bidang hingga memberikan dampak praktis dan efisiensi dalam pengelolaan kota. Dengan adanya konsep Bandung Smart City ini diharapkan segala permasalahan kota Bandung mulai dari kemacetan, penumpukan sampah, jalan rusak, dan lainnya dapat secara real time diketahui dan dicari solusi terbaiknya dengan cepat.

Oleh karena itu pemerintah Kota Bandung diharapkan bisa mengembangkan dan lebih mengoptimalkan sistem maupun aplikasi dari konsep Bandung Smart City yang nantinya akan menunjang kemudahan bagi warga Kota Bandung. Selain itu agar harapan warga kota Bandung menjadi sebuah kota pintar dapat terlaksana dengan cepat. Oleh karena itu masyarakat dan pemerintah kota harus saling bekerjasama agar Bandung Smart City ini dapat terwujud dengan efektif dan efisien sesuai dengan apa yang diharapkan waga kota Bandung. 

Sabtu, 14 Mei 2016

TENTANG E-BOOK

E-BOOK

A.  SEJARAH DAN PERKEMBANGAN E-BOOK
Sejarah Perkembangan E-book
Perkembangan teknologi semakin meningkat dan serba digital, mudah dan praktis. Begitu pula dengan buku yang di buat secara digital yaitu E-book. Menurut Oxford e-book adalah versi elektronik dari buku cetak yang dapat dibaca pada komputer pribadi. E-book adalah singkatan dari electronic book atau buku elektronik. E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader atau sejenisnya.
Ada juga yang dengan bentuk format html, yang dapat dibuka dengan browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format exe. Kebanyakan e-book menggunakan bentuk format pdf. Karena lebih mudah dalam mempergunakannya dan mudah dalam mengolah security. Dengan adanya e-book ini yang mempunyai hobi membaca dimudahkan untuk tidak menyimpan buku-buku dalam bentuk fisik, akan tetapi hanya menyimpan berbentuk file e-book dengan format pdf, exe, html yang dapat di simpan dan di akses menggunakan computer sehingga pembaca mudah mengakses dimana saja.
Secara teknologi e-book bisa di sebut sekumpulan teks digital. Michael Hart dan Proyek Gutenberg-nya adalah orang yang mengupayakan penggunaan teknologi digital untuk bahan-bahan tekstual. Mereka memulai proyeknya pada tahun 1971 dengan mendigitalkan Declaration of Independence (proklamasi kemerdekaan AS) memakai standar yang dikenal dengan nama American Standard Code for Information Interchange (ASCII).
Teknologinya masih sederhana dan tanpa pertimbangan keindahan tampilan seperti yang sekarang dapat dilakukan dengan berbagai program pengolah kata. Tujuannya sangat sederhana, yaitu menyediakan sebanyak mungkin teks digital kepada masyarakat umum. E-book seperti ini belum terlalu popular melihat resolusi layarnya masih jauh lebih rendah dibandingkan resolusi kertas. Jika sebuah buku kertas mampu memberikan resolusi 1200 dpi sehingga mata kita tidak lelah membaca, maka e-book seringkali hanya bisa mencapai 105 dpi atau bahkan hanya 72 dpi.

B.  PENGERTIAN  E-BOOK



 E-Book atau Buku Elektronik
Sebuah E-book, sebagaimana didefinisikan oleh Oxford Kamus bahasa Inggris, adalah “versi elektronik dari buku cetak yang dapat dibaca pada komputer pribadi atau perangkat genggam yang dirancang khusus untuk tujuan ini”. Menurut (Lee, 2004:50) “E-Book adalah representasi elektronik dari sebuah buku yang biasanya diterbitkan dalam bentuk tercetak namun ini berbentuk digital”.
E-Book memiliki dua sifat penting yaitu pertama, E-Book berbentuk digital. Kedua, E-Book membutuhkan alat baca khusus. E-book didedikasikan bagi mereka para pembaca media elektronik atau perangkat e-book baik melalui komputer atau bisa juga melalui ponsel yang dapat digunakan untuk membaca buku elekronik ini.
Buku elektronik menawarkan kemungkinan kreasi untuk perluasan akses sebagai halnya dengan perubahan perilaku pembelajaran dan penelitian akademik.Konten e-book dapat selalu diakses tanpa menghiraukan waktu dan tempat, dapat dibaca pada PC (personal computer) atau melalui alat baca buku yang mudah dibawa-bawa (portable).E-book memiliki kelebihan dalam hal accessibility, functionality, and cost-effectiveness.
Oleh karena kelebihan yang ada pada e-book, maka tidak mengherankan jika saat ini banyak di kalangan kaum akademisi menjadikan e-book sebagai salah satu ke dalam pengalaman informasi dan kebiasaan penelitian mereka. Hal ini dibuktikan melalui survey yang dilakukan oleh pihak Springer pada tahun 2008 dilaporkanbahwa pengguna kebanyakan mengakses eBook untuk tujuan penelitian dan kajian dan jenis eBook yang sering digunakan adalah karya-karya rujukan (reference works) dan buku teks (textbooks).
Dan kebanyakan pengguna mendapatkan eBook melalui mesin penelusuran umum seperti Google dan juga melalui catalog perpustakaan online. Di antara pengguna ada yang menyukai e-book, tetapi di sisi lain juga masih banyak pengguna yang lebih menyukai pemakaian buku tercetak (print books) karena memiliki kelebihan dalam kemudahan dan kenikmatan dalam membaca (ease and enjoyability of reading), di samping itu pengguna tidak memiliki keahlian.
Michael Hart dan Proyek Gutenberg-nya adalah pionir yang mengupayakan penggunaan teknologi digital untuk bahan-bahan tekstual. Dia memulai proyeknya tahun 1971 dengan mendigitalkan Declaration of Independence (proklamasi kemerdekaan AS) memakai standar yang dikenal dengan nama American Standard Code for Information Interchange (ASCII). Teknologinya masih sederhana dan tanpa pertimbangan keindahan tampilan seperti yang sekarang dapat dilakukan dengan berbagai program pengolah kata.
Tujuannya memang juga sederhana: menyediakan sebanyak mungkin teks digital kepada masyarakat umum.
Buku yang dibuat menjadi digital kepada katagori:
(a) buku sastra “ringan seperti Alice in Wonderland,
(b) buku sastra berat seperti karya-karya Shakespeare, dan
(c) buku-buku rujukan seperti almanak, ensiklopedia, dan kamus.
Setelah teknologi scanner berkembang, kepustakawanan dapat memesan replica dari buku-buku yang sudah tidak dicetak lagi (out-of-print). Beberapa perusahan penerbitan, seperti Replica Books dan Ingram’s Lighting Source lalu mulai menyediakan teks digital atau hasil scan dari halaman-halaman buku yang sudah tidak dicetak lagi.
Sewaktu teknoogi CD-ROM telah stabil, maka semakin banyak tersedia teks digital dari keseluruhan buku. Produsen mulai memanfaatkan pula teknologi temu-kembali sehingga e-book memiliki kelebihan daripada buku cetak dalam hal kemudahan mencari kata tertentu atau berpindah-pindah halaman. Namun, antarmuka dari e-book ini tetap kurang menarik dan menyulitkan. pembaca menikmati isi buku senikmat kalau mereka membaca buku tercetak.
Ketika kecepatan transfer di Internet meningkat, maka e-books pun disebarkan lewat„jalur cepat ini. Perkembangan teknologi e-books ini tentu saja memerlukan berbagai praktik baru dalam kepustakawanan. Walau bagaimanapun, pustakawan harus seksama memperhatikan perkembangan e-books agar dapat menyusun rencana antisipatif jika suatu saat kebutuhannya semakin meningkat.
Pemerintah Indonesia mengharapkan masyarakat Indonesia adalah masyarakat berbasis pengetahuan karena hal ini merupakan misi kebijakan strategi nasional yaitu dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif, dan kompetitif dalam peradaban berbasis pengetahuan. Tahap implementasinya antara lain lewat penguasaan pengetahuan, peningkatan kemampuan pengambil keputusan untuk menyerap pengetahuan, menambah anggaran pendidikan, meningkatkan kurikulum pro-pengetahuan, dan membangun sistem birokrasi yang merangsang masyarakat berkreasi dan berinovasi.
Faktor-faktor yang mendukung harapan pemerintah tersebut mulai di tandai dengan banyaknya lembaga/instansi maupun perorangan yang muncul dengan menyediakan layanan sumber data untuk berbagai kebutuhan akan referensi ilmu pengetahuan, dalam hal ini berupa referensi ilmiah tentulah sangat membantu bagi siapa saja yang butuh akan suatu referensi untuk menambah pengetahuannya mengenai suatu hal.

C.  FORMAT BUKU DIGITAL
Adapun macam-macam format buku digital ialah:
1. PDF (Portable Document Format)


   Format PDF telah dikenal secara luas. Format buku berbentuk digital ini pun mudah dibuat dengan program-program yang biasa sobat gunakan. Misalnya saja dengan menggunakan Microsoft Office 2007. Format file PDF juga mudah dibuka dengan menggunakan aplikasi Adobe Acrobat Reader atau FoxIt Reader.
   Tapi sayangnya, teks dalam beberapa format file PDF tidak bisa berubah mengikuti ukuran layar yang kecil. Misalnya saja bila format PDF dibuka dengan menggunakan Kindle, Sony Reader atau iPhone. Bila dipaksakan, pembaca harus memperbesar tampilan buku berbentuk digital atau menggunakan scroll ke kanan dan ke kiri agar bisa membaca baris-baris teks.

2. ePUB (Electronic Publication)

Format ini merupakan format standar yang digunakan untuk buku berbentuk digital. Saat ini, ePub semakin populer dan telah didukung oleh banyak piranti. Format ePub dapat dibuka dengan beragam piranti eReader seperti iPhone, iPod Touch, iPad, Sony Reader dan beberapa piranti lainnya. Selain itu, format ePub juga dapat dibuka pada beragam sistem operasi dengan bantuan aplikasi tertentu.
Keunggulan format buku berbentuk digital ini adalah ukurannya yang relatif kecil dan tampilan halaman yang dinamis. Format ini mampu menyesuaikan dengan ukuran layar piranti yang menampilkannya dan dilengkapi dengan daftar isi yang memudahkan akses pembacanya.

3. DjVu


 Format buku berbentuk digital ini dikhususkan untuk dokumen-dokumen hasil scan. Kelebihan format DjVu adalah mampu menyimpan dan menampilkan hasil scan dengan resolusi tinggi (300-400 DPI). Selain itu, ukuran file yang dihasilkan juga relatif kecil walau terdiri dari banyak image di dalamnya. Ukuran file DjVu bahkan lebih kecil dari format file JPEG dengan kualitas yang sama.   http://microcyber2.blogspot.com/
Untuk membuka file dalam format DjVu pada PC (Personal Computer) atau piranti eReader, dibutuhkan aplikasi pendukung seperti aplikasi DjView, Okular atau Evince untuk Linux, VuDroid untuk Android, dan Stanza untuk iPhone/ iPad.

4. MobiPocket


Format buku berbentuk digital Mobipocket menggunakan ekstensi . prc atau .mobi. Format buku berbentuk digital ini selama beberapa tahun telah menjadi format buku berbentuk digital yang paling populer untuk membaca buku via PDA atau Smartphone (Windows Mobile, Blackberry, Palm OS, Symbian, PocketPC dan seterusnya).
Kelebihan format buku ini adalah huruf-huruf pada buku berbentuk digital jelas terbaca dan tersusun rapi dalam paragraf-paragraf sehingga tidak membuat mata lelah meskipun membaca buku pada piranti dengan layar berukuran kecil. Di samping itu, format file ini ringan sehingga tidak mengkonsumsi banyak power baterai. Untuk membuka file berekstensi .prc, diperlukan softwarependukung yang bernama Mobireader.

5. HTML (HyperText Markup Language)

Dalam format html, gambar dan teks dapa diakomodasi secara bersama-sama. Tata letak (layout) tulisan dan gambar dapat diatur. Akan tetapi, hasil yang telah jadi dalam layar kadang tidak sesuai jika dicetak.




6. Format Open Electronic Book Package

Format ini dikenal juga sebagai OPF FlipBook. OPF adalah suatu format buku elektronik yang berbasis pada XML yang dibuat oleh sistem buku elektronik. 
Buku elektronik (e-book) dalam format ini dikenal saat FlipBook sebagai piranti lunak penyedia menampilkan buku dalam format 3D yang dapat dibuka-buka (flipping).

D.  FUNGSI KEGUNAAN BUKU DIGITAL
§  Sebagai sarana pembelajaran
§  Untuk media pembelajaran
§  Untuk media bisnis

E.  TUJUAN BUKU DIGITAL
·     Memudahkan proses kegiatan belajar mengajar melalui platform Edmodo.
·  Memudahkan guru untuk Memberi tugas kepada muridnya melalui platform Edmodo.
·     Memudahkan untuk belajar kelompok via Online bagi murid.
·   Guru dapat memberi materi walaupun guru sedang tugas luar melalui platform Edmodo.
· Melakukan ujian via online lebih mudah karena tidak membutuhkan biaya lagi untuk penyewaan hosting karena  platform Edmodo ini gratis.
· Mudahnya menggunakan platform Edmodo karena toolsnya hampir sama dengan Facebook.
·  Orang tua dapat memantau anaknya via Edmodo karena ada akses yang di sediakan oleh Edmodo untuk Orang Tua dll.

F.  MANFAAT E-BOOK

E book banyak manfaat, antara lain:
§  Ukuran fisik kecil. Karena E-Book memiliki format digital, dia dapat disimpan dalam penyimpan data (harddisk, CD-ROM, DVD) dalam format yang kompak. Puluhan, bahkan ratusan, buku dapat disimpan dalam sebuah DVD sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang besar).
§  Mudah dibawa. Beberapa buku dalam format E-Book dapat dibawa dengan mudah.
§  Tidak lapuk. E-Book tidak menjadi lapuk layaknya buku biasa. Format digital dari E-Book dapat bertahan sepanjang masa dengan kualitas yang tidak berubah.
§   Mudah diproses. Isi dari E-Book dapat dilacak, di-search dengan mudah dan cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang melakukan studi literatur.
§  Dapat dimanfaatkan oleh orang yang tidak dapat membaca. Karena format E-Book dapat diproses oleh komputer, maka isi dari E-Book dapat “dibacakan” oleh sebuah komputer dengan menggunakan text to speech synthesizer. Tentunya riset masih dibutuhkan untuk membuat teknologi pembacaan yang bagus. Selain untuk orang buta, pembacaan ini juga dapat digunakan oleh orang yang buta huruf. Selain itu peragaan juga dapat diset dengan menggunakan huruf (font) yang besar bagi orang yang sulit membaca dengan huruf kecil.
§  Penggandaan (duplikasi, copying) E- Book sangat mudah dan murah. Untuk membuat ribuan copy dari E-Book dapat dilakukan dengan murah, sementara untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat mahal.
§  Mudah didistribusikan. Pendistribusian dapat menggunakan media elektronik seperti Internet.
§  Dapat interaktif. E-Book memudahkan menyampaikan informasi yang interaktif.
§  Mudah dipublikasikan diakses dan disalin.



G.  KELEMAHAN E-BOOK

Selain memiliki berbagai manfaat E-Book juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :

§  Halangan yang utama dan pertama adalah belum terbiasanya mata orang membaca menentang kilapan cahaya yang keluar dari monitor alat baca E-Book. Sehingga orang mempunyai kecenderungan mencetak E-Book lewat printer setelah membaca beberapa halaman.
§  Ketidak fleksibelan E-Book dibandingkan Buku konfensional untuk dibaca di situasi apa saja juga menjadi penghalang.
§  Karena masih merupakan „barang baru, reader untuk E-Book saat ini masih cukup tinggi harganya belum terjangkau.
§  Terdapat berbagai format, yg terlihat dengan extension filenya : txt, doc, pdf, chm, dejavue, iSilo dll(rumit).
§  Karena berbagai format, baik untuk membuatnya maupun untuk membukanya menggunakan aplikasi yang berbeda-beda. Misal untuk format PDF, untuk membacanya umumnya menggunakan Acrobat dari Adobe.
§  Tidak semua format memiliki security yang baik. Misal txt, sangat terbuka. Sedangkan pdf sudah ada security yg baik. Security berguna untuk perlindungan hak cipta.
§  Tidak semua format tersedia dalam setiap platform OS. Misal format dari Microsoft, hanya bisa dibaca dengan Microsoft Reader yang jalan di platform Microsoft juga misal Windows. Format PDF sudah tersedia diberbagai platform OS.
§  Ada format yang bagus di PC desktop, misalnya PDF, tapi repot/berat ketika digunakan dengan mobile gadget seperti PDA atau handphone. Format iSilo lebih cocok untuk mobile gadget.
§  Secanggih apapun format security ebook, karena digital, ia tetap bisa dibongkar, terutama oleh para hacker.


H. Langkah Langkah Mengakses E-Book

1. Mengakses E-Book Gratis

a). Kunjungi website http://library.um.ac.id/
Ø  Klik kolom E book
Ø  Masukkan title filter dan pilih jumlah tampilan
 Ø  Klik kunjungan
Ø  pilih judul artikel yang keluar

b). Kunjungi website http://duniadownload.com/
Ø Pilih kategori Ebook yang akan dicari,ex: humor, percintaan,      novel, ilmu pengetahuan, teknologi dll.
Ø  Tulis judul buku yang akan dicari pada kotak pencarian
Ø  Klik temukan
Ø  Klik download

c). Kunjungi website http://wawan-ebook.blogspot.com
Ø  Pilih kategori Ebook yang akan dicari
Ø  Klik judul buku yang diinginkan
Ø  Klik Download

d). Kunjung website http://buku2gratis.blogspot.com
Ø  Lihat pada blog archive
Ø  Pilih tahun penguploadan buku
Ø  Pilih buku yang diinginkan kemudian klik download

e).Kunjungi http://e-library.net/
Ø  Klik advanced search
Ø  Isi kotak search e book dengan title atau author yang ingin di cari
Ø  Klik seach
Ø  Klik download

2.Mengakses Ebook berbayar

Kunjungi beberapa alamat website dibawah ini:
§  http://wawan-ebook.110mb.com
§  http://ebook2murah.blogspot.com
§  http://wawan.ebook.110mb.com/kerja/
§  http://bisnistop.110mb.com
§  http://surgaweb.110mb.com/formulabisnis/
§  http://bisnistop.110mb.com/wujudkan

Syarat : harus memilki rekening tertentu sesuai permintaan.


SUMBER
jurnal-elektronik-dan-buku-elektronik
https://hadiasyari.files.wordpress.com/2015/05/jurnal-elektronik-dan
buku-elektronik.pdf
   jbptunikompp-gdl-muhamadfah-33237-10-unikom_m-i.pdf
http://meganedanshi17.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-buku-digital
ebook-dan-jenis.html